Laporan wartawan Tribunsumsel.com, Arief Basuki Rohekan
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG,---Setelah sempat naik dikisaran harga Rp 11-12 ribu per kg, dan para petani sempat menikmati dengan membayar utang, bahkan tak sedikit mereka kredit barang dan kendaraan, motor maupun mobil. Kini harga harga karet kembali anjlok hingga Rp 6 ribu.
Ketua Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Sumsel Alex K Eddy mengatakan, kenaikan maupun penurunan harga karet saat ini, sangat tergantung pada pasar dunia.
"Saat ini harga memang sedang anjlok ke kevel 1.6 US dolar per kg. Padagal beberapa bulan yang lalu memang sempat naik drastis ke 2.25 US dolar per kg," kata Alex.
Menurut Alex, penurunan harga komoditi hasil perkebunan utama masyarakat Sumsel ini, karena ada faktor eksternal yaitu banjir besar di Thailand Selatan, yang merupakan sentra karet, sehingga pembeli panik dan berusaha membeli karet sebanyaknya untuk menjaga stock mereka (melimpah).
"Saat ini saya perkirakan keadaan di Thailand sudah stabil, dan penawaran menjadi normal kembali. Selain itu, pembeli masih banyak stock, sehingga harga turun kembali," terangnya.
Ditambahkan Alex, adanya trend penurunan harga karet ini, diperlukan intervensi dari pemerintah melalui kebijakan, sehinga bisa mendongkrak harga karet kembali.
"Harapan kita, pemerintah bisa merangkul negara Thailand, Vietnam dan Malaysia, untuk duduk bersama dan mengendalikan pasokan/ produksi karet ke pasar internasional," tandasnya.
Sumber:
http://sumsel.tribunnews.com/2017/04/19/pengamat-karet-pemerintah-harus-keluarkan-kebijakan-untuk-dongkrak-harga-karet
April 23, 2017
Gapkindo: pemerintah harus lakukan ini agar harga karet naik
Diterbitkan April 23, 2017
Tags
EmoticonEmoticon