August 29, 2014

Macam dan Performa Klon Karet Unggul



Kondisi lingkungan Indonesia yang begitu bermacam mengharuskan makhluk hidup, termasuk tanaman, untuk dapat beradaptasi secara optimal. Lingkungan dataran rendah tentu berbeda dengan dataran tinggi. Lingkungan dengan curah hujan tinggi juga berbeda dengan daerah dengan curah hujan rendah. Begitu pula kondisi daerah berangin kencang tentu juga berbeda dengan daerah biasa. Perbedaan kondisi tersebut rupanya juga mempengaruhi performa klon unggul karet. Klon karet yang unggul dengan perfoma bagus di suatu daerah ternyata tidak serta merta unggul juga di daerah dengan kondisi iklim atau lingkungan berbeda. Hal tersebut kemudian mendorong adanya seleksi dan pemilihan klon tanaman karet yang sesuai untuk masing-masing kondisi lingkungan. Muncullah macam-macam klon karet unggul dengan performa, kecocokan lingkungan, keunggulan dan kekurangannya masing-masing. Apa saja jenis klon unggul karet dan bagaimana spesifikasinya? Mari kita bahas beberapa diantaranya. 



"Sekali lagi tidak ada satu macam klon unggul karet yang cocok untuk ditanam diberbagai tempat. Masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan."

Klon unggul yang paling terkenal saat ini adalah klon PB 260. Kendati berasal dari Malaysia, PB (Perang Besar) 260 merupakan macam karet klon unggul yang sangat dominan di Indonesia. Produksi lateksnya tinggi dengan rataan di atas 2 ton per hektar per tahun. Selain produksi, keunggulan lainnya adalah ketahanan umum tanaman terhadap penyakit yang cukup baik. Hal yang perlu menjadi perhatian adalah klon PB 260 tidak cocok ditanam di daerah berangin kencang, tidak cocok di daerah dengan kelembaban tinggi (timbul penyakit jamur upas), serta sensitif terhadap stimulan (panel sadap mudah kering). 

Klon BPM 24 atau Balai Penelitian Medan dengan nomer 24 merupakan klon unggul karet hasil periset-periset Indonesia. Klon yang merupakan keturunan dari GT 1 ini memiliki performa produksi lateks mendekati 2000 kg/ha/ta dan memiliki ketahanan terhadap penyakit gugur daun. Kelemahannya adalah tidak sesuai untuk dataran tinggi, daerah basah dan juga peka terhadap kering alur sadap. 

RRIC 100 (Rubber Research Institute of Srilanka), klon unggul asal Srilanka yang juga cukup terkenal di Indonesia. Ditandai dengan performa pertumbuhan pesat selama 5 tahun pertama, klon ini juga mempunyai ketahanan terhadap penyakit umum tanaman karet. Walaupun produksinya tidak setinggi klon PB 260, tapi klon RRIC 100 merupakan jenis klon yang cukup tahan angin dan dapat dioptimalkan dengan pengobatan stimulan. 

IRR 118 merupakan macam klon unggul baru keluaran Indonesia Rubber Research. Walaupun masih baru dan belum mempunyai track record seperti PB 260, klon ini mempunyai potensi yang bagus. Hal ini ditandai dengan pertumbuhan tanaman yang baik dan ketahanan penyakit.

Itulah beberapa macam klon-klon unggul tanaman karet yang direkomendasikan untuk dapat ditanam dengan memperhatikan disclaimer tertentu. Sekali lagi tidak ada satu macam klon unggul karet yang cocok untuk ditanam diberbagai tempat. Masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan. Segala macam sifat dan ketentuan harus diperhatikan agar potensi performa klon unggul dapat dimaksimalkan.

Ref.: Puslit Karet & berbagai sumber

Artikel Terkait


EmoticonEmoticon