Rentetan data negatif dari perekonomian Jepang yang rilis hari ini, akhirnya terpantau berdampak pada melemahnya harga karet Tocom. Data-data yang negatif tersebut, membuat ekspektasi demand domestik dari Jepang turun sehingga harga pun terdorong melemah di Bursa Tocom.
Rilis data hari ini terkait industri dan pengangguran Jepang diduga menjadi determinan terkuat yang mempengaruhi pergerakan harga karet Tocom. Publikasi data yang menunjukan produksi industri Jepang turun secara YoY dari level 3,1% ke -0,9% membuat demand karet dari industri Tiongkok berpotensi turun. Sementara data pengangguran yang naik dari 3,7% ke 3,8% serta pengeluaran rumah tangga yang melemah dari -3,0% ke -5,9% mendorong harga karet untuk melemah akibat potensi penurunan konsumsi masyarakat Jepang.
Walaupun melemah, dorongan sentimen negatif pada perdagangan hari ini di Tocom cukup tertahan oleh pergerakan nilai Yen dan harga minyak mentah dunia. Nilai Yen yang sejauh ini sedang melemah pasca penguatan akibat konflik Ukraina-Rusia, mendorong penguatan daya beli investor asing. Sementara harga minyak mentah dunia yang sedang bergerak menguat, cukup memberikan kelonggaran penguatan dari faktor substitusi.
Pada penutupan perdagangan sesi siang hari ini di Bursa Tocom, harga karet terpantau ditutup melemah cukup signifikan. Harga karet berjangka Tocom untuk kontrak Januari 2015 ditutup turun 0,81% ke tingkat harga 196,5 Yen/kg atau melemah 1,6 Yen/kg.
Sementara dari perdagangan karet di Bursa SHFE, harga karet juga terpantau ditutup melemah signifikan. Harga karet berjangka SHFE untuk kontrak Januari 2015 ditutup turun hingga 1,26% ke tingkat harga 14.490 Yuan/ton atau melemah 185 Yuan/ton.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memprediksi harga karet di Bursa Tocom berpotensi untuk bergerak menguat pada perdagangan sesi malam hari ini. Hal tersebut dilandasi oleh adanya dorongan penguatan dari pelemahan nilai Yen dan penguatan harga minyak mentah yang melemahkan tekanan faktor substitusi.
Bagus Aditoro/ Analyst Economy Research at Vibiz Research/VM/VBN
Editor: Jul Allens
Ref.: http://vibiznews.com
EmoticonEmoticon