December 30, 2016

Mengenal Istilah Rekalsitran eg Biji Karet

Istilah rekalsitran dijumpai dalam dunia perbenihan tanaman. Istilah tersebut berpasangan dengan istilah ortodoks untuk menyebut benih atau biji berdasarkan pada kandungan airnya. Benih setiap tanaman memang mempunyai daya simpan yang berbeda, dan terkait dengan kadar air dalam biji yang bersangkutan. Biji rekalsitran adalah biji yang cepat rusak, yaitu viabilitas (daya berkecambah) turun drastis jika kadar air dalam biji turun, dan tidak tahan disimpan pada suhu kelembaban rendah. Lawan biji rekalsitran adalah biji ortodoks, yaitu biji yang daya kecambahnya tetap tinggi kendati kadar air biji rendah dan disimpan pada suhu dan kelembaban rendah. Salah satu contoh biji rekalsitran adalah biji tanaman karet.




Biji karet merupakan biji yang rekalsitran dengan ciri fisiologis diantaranya biji tanaman karet tidak pernah kering di pohon. Biji karet akan terjatuh ke tanah setelah mengalami yang disebut dengan istilah "masak fisiologis", dengan kondisi kandungan air tinggi mencapai sekira 35% (Masak fisiologis ini terjadi sekitar 22 minggu setelah pembungaan). Selain itu, biji rekalsitran tersebut tidak tahan kering (cepat rusak viabilitasnya) dan tidak mempunyai masa dormansi. Biji karet tidak akan dapat berkecambah jika kadar air dalam biji turun hingga berada di bawah nilai kritisnya yaitu pada kisaran 12-20%. Viabilitas biji karet juga turun drastis kendati disimpan dalam tempat yang lembab sehingga harus segera ditanam agar berkecambah. Dengan kata lain biji karet memiliki daya simpan yang singkat. Untuk mempertahankan viabilitas biji rekalsitran seperti biji karet, maka biji harus dijaga kelembabannya dengan kadar air biji berkisar 32-35%. Yang perlu diperhatikan adalah dalam proses penyimpanan, suhu simpan yang baik adalah 7 - 10 derajat celsius, untuk menjaga agar biji tidak mengalami pembekuan sel. Penyimpanan biji karet pada suhu 0 celcius dapat menyebabkan kerusakan dan pembekuan sel.

Daya kecambah biji karet terkait erat dengan tingkat kematangan biji. Biji yang sudah matang atau masak fisiologis adalah biji yang sudah tidak lagi mengalami pertambahan berat kering biji, serta dalam kondisi kadar air konstan. Biji karet tersebut akan memiliki daya kecambah 97-100%. Ciri biji yang masak fisiologis adalah adanya perubahan warna pada epicarp buah dari hijau ke kuning pucat. Pengumpulan biji karet secara massal tidak dapat dilakukan dengan memetik biji karet, sehingga penanganan biji karet harus dilakukan dengan cepat dan tepat agar viabilitas biji tetap tinggi. Beberapa hal yang perlu dipahami untuk itu adalah proses pengumpulan biji, seleksi, pengemasan, pengiriman dan penyimpanan biji karet.

Biji karet yang disimpan tersebut hendaknya berasal dari kebun yang baik dengan usia 10-15 tahun agar mutu biji karet juga baik. Setelah biji terkumpul maka harus dilakukan seleksi biji yang kopong dan cacat dengan cara memantulkan biji di lantai. Biji yang bagus mempunyai daya lenting tertentu, dan penampilan fisik yang mengkilat. Untuk menyimpan biji karet, maka biji harus direndam selama 2-3 hari (air diganti setiap hari) dengan tujuan menjaga kadar air awal sekira 32%. Tempat penyimpanan diberi media (serbuk gergaji lembab) untuk menjaga kelembaban. Selain itu, tempat penyimpanan ditambah dengan fungisida (Actidione atau Vitavax) untuk mengurangi kontaminasi biji. Pengemasan biji dilakukan dengan seksama sesuai dengan jarak dan waktu simpan biji sampai tanam. Untuk jarak jauh 3-7 hari maka biji harus diberi media serbuk gergaji lembab dan dibungkus dengan plastik transparan berlobang, disemprot fungisida 4,2%. Kantong plastik biji kemudian disusun rapi dalam peti berventilasi. Selama perjalanan peti harus dihindarkan dari sinar matahari dan panas, serta dijaga agar tetap lembab.

Artikel Terkait


EmoticonEmoticon