February 15, 2017

Harga Karet Tinggi, Toke Karet Dirampok

Beberapa berita terkait dengan karet dan harga karet menghiasi laman media online. Bisnis.com (14/2) menurunkan berita berjudul Harga karet: tahun ini stabil, fundamental positif. Detikcom memberitakan tentang perampok juragan karet yang ditangkap, sedangkan Bangka Pos (13/2) mengabarkan tentang perda penyangga harga karet saat harga rendah di Bangka Belitung.

Dalam berita pertama, dinyatakan mengenai prediksi Gapkindo soal harga karet yang akan stabil di atas 2 USD selama tahun 2017 karena faktor fundamental yang makin membaik. Moenardji Soedargo, Ketua Umum Gapkindo, menyampaikan sejak penghujung 2016 faktor hujan deras di Thailand, Malaysia, dan Indonesia memberi dorongan ekstra terhadap harga karet internasional. Namun sebelum fenomena ini terjadi, penyesuaian faktor fundamental antara suplai dan permintaan telah mengambil peran. "Total stok dunia sudah menurun, sehingga harga mengalami perbaikan," ujarnya kepada Bisnis.com, akhir pekan lalu.

gapkindo harga karet 2017
Foto: Gapkindo.org

Faktor lain adalah terjadi trek atau musim gugur daun di daerah sentra karet yang mulai terjadi saat ini dan biasanya akan mencapai puncak trek bulan Maret dan April. Saat trek produksi akan turun drastis bahkan sampai berkurang hampir setengah produksi normal.

Pengurangan dan pembatasan ekspor karet oleh negara negara produsen utama yaitu Thailand Indonesia dan Malaysia yang telah dilakukan beberapa lama, juga menjadi penyebab berkurangnya stok sehingga harga menjadi terkoreksi.

Pada berita kedua, yang disampaikan oleh Detikcom, di Banyuasin Sumsel, polisi berhasil membekuk perampok juragan karet. Perampokan terjadi beberapa waktu sebelumnya. Perampokan dilakukan tengah malam terhadap juragan karet yang membawa uang Rp 400 juta. Kedua perampok pun mencegat korban. Perampokan gagal dilakukan, karena saat itu warga setempat memberikan pertolongan. Satu dihakimi massa, satu lagi kabur dan baru tertangkap polisi di Banyuasin tsb.

Pada berita ketiga, yaitu Gubernur Babel membuat perda tentang penyangga harga karet saat terjadi harga yang rendah. Pemerintah berencana memberikan subsidi kepada petani saat harga karet rendah, yaitu dengan membeli karet lebih tinggi. Jika harga karet mencapai lima ribu rupiah di tingkat petani maka subsidi harga akan diberikan sekitar 2 ribu rupiah, sehingga harga sedikit terangkat.

Niat dan kepedulian yang perlu diapresiasi untuk menolong petani karet saat harga rendah. Yang perlu dipikirkan adalah mekanisme subsidi tersebut jangan sampai subsidi salah sasaran. Apakah bisa subsidi 2 ribu tsb langsung dinikmati petani karet saat harga karet rendah. Jangan sampai subsidi malah jatuh ke tangan yang salah. Masalahnya akan pelik karena tata niaga karet cukup rumit dan panjang. Dari petani ke pengepul kecil di dusun, di desa kemudian pengepul kecamatan dan toke yang punya DO ke pabrik. Selain itu masih ada juga pabrik karet juga. Semua pihak yang ada dalam tata rantai niaga tersebut sangat berpeluang menikmati subsidi 2 ribu yang akan diberikan oleh pemerintah Babel. Belum lagi kalau ada karet lintas propinsi. Karet dari Medan, Pekanbaru Riau, dari Lampung, Palembang Bengkulu dan sekitarnya yang mungkin juga bisa masuk atau keluar ke Babel. Bagaimana mekanisme subsidi tersebut.

Mungkin akan lebih baik kalau pemerintah Babel yang membeli dulu karet dari rakyat dengan harga yang lebih tinggi selisih 2 ribu. Kemudian baru dijual ke pabrik dengan harga lebih murah, sesuai harga karet pasaran saat itu. Namun, apakah pemerintah siap dengan gudang karet kencol untuk menampungan sementara. Akan perlu biaya yang tidak sedikit untuk penyangga harga karet saat harga rendah. Namun, bagaimana pun, usaha pemberian penyangga harga karet perlu dicoba, dan sambil berjalan terus disempurnakan. Berdasarkan pengalaman, Harga karet selalu fluktuatif. Dan tidak menutup kemungkinan akan kembali ke harga yang rendah lagi. Untuk itu saat harga tinggi begini, perlu dipikirkan cara menghadapi harga rendah.

Perlu belajar dari Thailand. Bagaimana mereka sebagai negara terbesar karet mengelola pasar karetnya. Saat harga rendah Thailand berani menyimpan karetnya. Pemerintah membeli karet dari rakyat dan menyimpannya sebagai cadangan karet. Ada gudang, resi gudang karet yang perlu dibangun. Pemerintah tidak hanya memungut pajak dari karet dan menikmati ekspornya tetapi saat harga rendah juga langsung terjun menyelamatkan harga karet. Memberikan pertolongan pertama kepada para petani sebagai ujung tombak karet Indonesia agar dapat bertahan saat sulit.

Artikel Terkait


EmoticonEmoticon