December 28, 2016

Harga Karet Alam Sicom Desember 2016

Perkembangan harga setiap hari dapat dilihat di KaretPedia.com halaman Harga Karet.

Menjelang akhir tahun 2016, harga karet alam mengalami kenaikan hingga menembus angka psikologis US$ 2. Harga tersebut merupakan harga tertinggi selama beberapa tahun ini. Kenaikan harga karet sudah terasa semenjak pertengahan bulan November, hingga memasuki bulan Desember yaitu berada pada kisaran 1.7 USD. Dengan kurs rupiah terhadap dollar sekira Rp 13.500 maka harga karet untuk SIR-20 berada pada kisaran harga 23 ribu rupiah. Harga tersebut terus mengalami kenaikan dan berada pada puncaknya pada penutupan SICOM tanggal 14 Desember yaitu pada angka 214.9 UScent per kg. Setelah itu harga cenderung menurun, dan mencapai harga sekira 1,8 US$/kg pada penutupan Rabu 28 Desember 2016. Harga selengkapnya selama Bulan Desember 2016 tersaji dalam grafik di bawah ini.

Harga Karet Alam dunia update Sicom Desember 2016
Harga Karet Alam TSR-20 Sicom Desember 2016


Untuk harga karet alam di tingkat pabrik, atau sering disebut harga notering, harga karet tersebut dikurangi dengan biaya olah pabrik. Saat ini besarnya biaya olah sekira 3000 ribu rupiah per kg, sehingga harga notering pabrik berada pada kisaran 20-an ribu rupiah. Untuk harga di tingkat petani, dengan asumsi kadar karet kering KKK slab lump adalah 40%, susut bobot 15% dan biaya transport 500 rupiah, maka harganya menjadi sekira 8-9 ribu rupiah.

Kenaikan harga karet selama sebulan terakhir ini disebabkan oleh beberapa faktor. Mengutip berita di Kontan tanggal 25 Nov, kenaikan harga karet lebih disebabkan karena aksi spekulatif dan bukan karena faktor fundamental. Terpilihnya Donald Trump membuat situasi ekonomi menjadi belum pasti sehingga harga karet juga cenderung belum akan stabil. Dan memang terbukti bahwa setelah menembus angka 2 dollar selama beberapa hari, saat ini harga karet telah kembali turun ke angka 1,8 dollar. Tidak dapat dipungkiri bahwa terlalu besar porsi karet yang diekspor sehingga harga karet sangat ditentukan oleh serapan oleh konsumen (negara maju), dan bukan oleh produsen karet alam. Usaha untuk meningkatkan penggunaan karet alam di negara-negara produsen utama seperti Thailand, Indonesia dan Vietnam tentu akan sangat membantu menstabilkan harga karet dalam jangka panjang.

Artikel Terkait


EmoticonEmoticon