Sejak bulan November 2016, secara perlahan harga karet mengalami kenaikan dari sekitar 1.3 USD menjadi 1.7 dan pada akhir tahun 2016 menjadi 2 USD. Kenaikan harga juga sudah dirasakan petani karet dengan harga slab sekitar 8000-10000 rupiah. Kenaikan harga karet ini sudah sangat diharapkan oleh para pelaku usaha karet mengingat selama beberapa tahun harga karet sangat rendah. Beberapa faktor berpengaruh terhadap naiknya harga karet alam.
Mengutip berita dari KONTAN, salah satu faktor penyebab naiknya harga karet adalah adanya pembatasan ekspor karet alam yang dilakukan oleh negara produsen utama yaitu Thailand, Indonesia, Vietnam dan Malaysia. Keempat negara di Asia Tenggara ini merupakan penguasa produksi karet alam dunia dengan jumlah kolektif produksi mencapai 75% dari total produksi karet alam dunia. Namun pembatasan ekspor akan menyisakan masalah jika karet tsb tidak dapat diserap di pasar domestik negara bersangkutan. Akan terjadi penumpukan cadangan karet alam yang sewaktu-waktu dapat kembali merubah harga. Peningkatan penggunaan karet alam di pasar domestik merupakan solusi mengurangi ketergantungan harga karet alam terhadap permintaan konsumen internasional.
Faktor lain yang menyebabkan adanya kenaikan harga karet alam adalah menipisnya cadangan karet di negara konsumen seperti China/Tiongkok. China merupakan negara konsumen terbesar karet alam dunia yaitu sebanyak 37%, diikuti Eropa (10%), USA dan India masing-masing 8%, Jepang 7% serta Brasil 5%. Berkurangnya cadangan karet di negara konsumen tentu akan menyebabkan terjadinya restok sehingga menyerap karet alam di pasar dunia. Selain itu, adanya insentif pajak pembelian kendaraan juga menyebabkan menlonjaknya penjualan kendaraan di China yang juga mempengaruhi harga karet internasional.
Bisnis Indonesia memberitakan bahwa harga juga terpengaruh oleh adanya musim hujan yang sedang berlangsung di negara-negara produsen sehingga menghambat produksi karet alam. Selain itu harga minyak juga mempengaruhi harga karet alam. Minyak bumi yang merupakan bahan baku karet sintetis harganya naik sehingga harga karet sintetis relatif lebih mahal.
Para pelaku industri karet alam di Indonesia memprediksi harga karet dunia belum stabil. Kenaikan harga karet diduga hanya bersifat sementara hingga kuartal pertama tahun 2017. Ketidakpastian ekonomi menjadi alasan kuat hal tersebut. Kebijakan presidan baru USA akan sangat ditunggu mengingat pada kampanyenya Trump cenderung akan memproteksi pasar Amerika Serikat dan mengurangi impor dari negeri tirai bambu.
Demikian beberapa faktor penyebab naiknya harga karet alam dunia. Kita semua berharap harga karet 2017 stabil pada level yang wajar, paling tidak satu kilogram karet petani setara dengan satu kilogram beras.
EmoticonEmoticon