January 1, 2017

Harapan Petani Karet Resolusi Harga Karet 2017

Waktu terus berjalan tanpa dapat dihentikan. Hari berganti hari.  Bulan berganti bulan. Dan tanpa terasa tahun pun berganti. Selalu ada harapan di setiap waktu. Dan harapan itu sering kali lebih terasa ketika momentum datang. Pergantian tahun adalah salah satu momentum untuk berintrospeksi sekaligus menyusun rencana dan harapan untuk hari-hari berikutnya. Tahun 2016 telah berlalu, dan digantikan oleh tahun 2017. Harapan dan resolusi tentu telah disiapkan untuk menyambut kalender yang baru.

kencol petani karet, harapan harga karet 2017
Di dunia perkaretan, secara umum tahun 2016 ditandai dengan harga karet yang masih rendah, sekaligus mulai membaik di akhir tahun. Harapannya tahun 2016 merupakan tahun transisi untuk harga karet yang lebih baik. Harga karet yang rendah selama beberapa tahun di kisaran 1,3 US$ memang sangat memukul para pelaku agroindustri karet, terutama para petani karet. Banyak petani karet yang memilih untuk tidak menyadap dengan alasan harga yang sangat rendah. Harga karet bahkan ada yang mencapai Rp 4.500 per kg basah di tingkat petani. Harga yang setara dengan setengah kilogram beras tentu sangat tidak sesuai bagi para petani. Petani mengharapkan harga karet paling tidak setara degan harga beras. Sekilo slab karet sama dengan sekilo beras. Itu pun sebenarnya masih pas pasan. Apalagi harga yang hanya setengahnya. Tentu wajar bila para petani karet beralih ke pekerjaan lain dan meninggalkan untuk sementara pohon karetnya.

Dengan harga yang mulai membaik di akhir tahun, atau sekitar bulan November 2016, yang mulai merangkang menjadi harga Rp 7000-an, maka petani mulai berharap bahwa harga akan terus membaik menuju harga yang lebih wajar. Di pertengahan bulan Desember 2016, harga sempat menyentuh 2 US$ kendati hanya beberapa hari. Dengan harga tersebut harga di petani harusnya sudah mencapai Rp 10.000,- atau lebih. Namun karena kondisi belum stabil, para pedagang karet kecamatan mungkin cenderung bertindak aman. Saat akhir tahun, harga kembali turun menjadi 1,8 US$ di Sicom dan di tingkat petani harga karet berada di kisaran 8000 - 9000 rupiah. Harga karet petani sangat terpengaruh oleh kondisi masing-masing petani seperti hubungan dengan toke, lokasi dan juga mutu bokarnya.

Karetpedia melakukan wawancara singkat dengan seorang 'petani karet' di Kab. Deli Serdang. Petani ini mempunyai kebun sekitar 5 rante atau 0,2 hektar, dan disadap sendiri 3 kali seminggu. Dengan kondisi saat ini yang sudah mulai trek atau turun produksi, hasil yang diperoleh sekali sadap adalah sekitar 16 kg. Berbeda dengan kondisi normal yang dapat mencapai 25 kg sekali sadap. Dengan hasil itu, penjualan setiap minggu dapat diperoleh sekitar 400 ribu rupiah, atau satu bulan sekitar 1,6 juta. Cukup untuk tambahan kebutuhan harian, diluar pekerjaan rutin, apalagi hanya tinggal berdua dengan istri. Harga saat ini sudah mencapai 8000 rupiah, dan sudah berlangsung sekitar satu minggu. Dengan kondisi yang mulai terlihat membaik ini, harapannya adalah harga karet terus membaik seperti beberapa tahun lalu yang bahkan sempat menyentuh Rp 17.000 per kg di petani. Paling tidak harga karet yang diharapkan adalah Rp 12.000. Harga itu menurutnya cukup ideal untuk kondisi saat ini dimana kebutuhan hidup juga semakin meningkat.

Semoga harga karet di tahun 2017 semakin membaik. Semoga para petani karet lebih dapat menikmati usaha kebun karetnya. Ya. Semoga tahun 2017 ini akan jauh lebih baik dari tahun 2016. Mari bersama jadikan tahun 2017 menjadi tahun yang lebih baik.

Artikel Terkait


EmoticonEmoticon